Selasa, 27 Desember 2022

Pengalaman Pemakai Honda CBR 150R FI CBU Selama 8 Tahun

 
Tidak terasa sudah 8 tahun sejak memakai Honda CBR150R FI untuk pertama kalinya. Motor ini saya beli kondisi baru pada tahun 2014. Saat itu baru ada program diskon karena Honda CBR150R FI akan diproduksi model lokalnya. Motor ini sebagai pengganti dari Honda CB150R FI yang saya miliki sebelumnya.

Motor ini sangat nyaman dikendarai dengan riding position yang nyaman ditambah suspensi yang cukup empuk untuk ukuran motor sport touring. Motor ini juga tidak memiliki masalah bawaan sehingga dengan pemakaian dan perawatan yang baik sangat jarang bermasalah. Saat ini odo meter sudah 66.000 km lebih. Motor ini mulai jarang dipakai karena lebih terganti oleh motor matic untuk dalam kota dan mobil khususnya untuk perjalanan bersama keluarga.

Untuk konsumsi bensin harus memakai Pertamax (RON 92) atau RON lebih tinggi. Mesin motor ini disetting oleh pabrikan minimal pake RON 92 sehingga ketika meminum bensin Pertalite (RON 90) misalnya akan dirasakan getaran mesin yang lebih besar dan suara mesin yang aneh pada RPM 9.000 ke atas. Sedangkan untuk konsumsi bensinya ketika saya gunakan harian dalam kota jogja masih tergolong irit sekitar 43 KM/L. Jika dibandingkan dengan motor sport generasi sekarang tentu masih kalah irit.

Memelihara motor ini terbilang gampang-gampang susah karena pada zamannya masih tergolong berteknologi tinggi dan mahal sehingga langka. Untungnya banyak sparepart yang bisa disubsitusikan misalnya kampas rem sama dengan Honda New Mega Pro, seal shock depan sama dengan Honda Tiger, komponen mesin hampir sama dengan Honda CB150R sehingga banyak komponen yang bisa ditemukan dengan harga terjangkau tetapi dengan kualitas dan durabilitas komponen Honda.

Tetapi mekanik yang bisa menangani motor jenis ini dengan telaten sulit dicari bahkan di bengkel resminya sekalipun. Dimulai dari pemasangan tangki bensin sampai bautnya dol. Pengalaman ganti seal shock depan sampe 3 kali di bengkel resmi tidak bertahan sebulan sudah rembes lagi olinya. Hal ini sempat membuat saya hampir menyerah memelihara motor ini, tetapi karena pada dasarnya kualitas dan desain motor ini sangat bagus jadi tetap saya pertahankan.

Salah satu solusinya mencari bengkel yang spesialis dan ahli menangani motor jenis ini. Untungnya saya memiliki teman SD yang sekarang sudah jadi mekanik senior di Suzuki dan membuka bengkel sendiri bernama MM Solution yang bisa benar-benar menangani motor ini. Masalah shock breaker ditangani dengan telaten dan diganti menggunakan komponen OEM sehingga sudah setahun lebih shock masih bersih tanpa rembesan oli dan redaman suspensinya seperti saat motor masih baru. Bahkan sampai servis besar termasuk ganti spul, piston dan cylinder block dengan onderdil Honda CB150R K15 yang ternyata PNP dan berfungsi normal seperti motor baru.

Selama pemakaian 8 tahun sudah banyak penggantian part dikarenakan kesalahan pemakaian atau salah perawatan sebelum menemukan bengkel yang benar-benar bisa menangani motor ini. Misalnya radiator yang rusak karena saya luruskan siripnya pake obeng akhirnya diganti dan sampai saat ini tdk pernah bocor lagi. Penggantian seal shock tanpa memeriksa as shock breaker dan pemasangan dari bengkel resmi yang tidak telaten sampai menemukan bengkel yang bisa mengganti seal shock breaker dengan benar dan awet sampai saat ini. Hingga terakhir kerusakan spul yang sekalian servis besar dan ganti spul, piston dan cylinder block dengan onderdil CB150R K15.

Untuk penggantian oli mesin setiap 2.000 km s.d 3.000 km dengan beberapa merk oli:

  1. Shell AX7 10W-40: oli ini dipakai kalau budget terbatas dan sedang membutuhkan performa motor yang biasa saja dengan getaran mesin yang halus dan perpindahan gigi yang nyaman.
  2. Yamalube Super Sport 10W-40: oli ini dipakai kalau membutuhkan performa motor yang maksimal dengan getaran mesin minim dan perpindahan gigi yang nyaman.
  3. Top One Evolution MC 10W-40: oli ini hampir mirip dengan Shell AX7 10W-40 tetapi memiliki performa mesin dan kenyamanan yang jauh lebih baik dan bisa dipake lebih lama (3.000 km) karena oli full sintesis.

Sedangkan oli rantai memakai sisa oli mesin yang tidak terpakai dan dicek setiap 500 km jika kering dilumasi lagi. Hasilnya rantai terbukti lebih awet dan tidak cepat melar.

Salah satu kelebihan motor ini adalah ketika mesin normal air radiatornya sangat sedikit sekali berkurang bahkan bertahun-tahun tidak pernah top up air radiator.


 Demikianlah sharing pemakaian motor Honda CBR150R Fi yang sudah saya pakai selama 8 tahun, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar